Sejarah Penemuan Piringan Hitam - Stark History
Sejarah Penemuan Piringan Hitam
Stark History - Piringan hitam adalah satu benda yang terbanyak dipakai untuk menaruh atau merekam suara setelah itu bisa diputar kembali dengan memakai alat yang bernama Gramofon. Dalam kamus KBBI, piringan hitam dimaksud sebagai pelat gramofon. Piringan hitam terbanyak dipakai untuk dengarkan musik pada tahun 1900-an sebelum ditemukannya kaset, pemutar CD (Compact Disk) dan Mp3 yang terbanyak dipakai saat ini. Saat ini piringan hitam telah jarang-jarang dipakai untuk merekam atau memutar suara, banyak orang semakin banyak pilih memakai mp3 untuk merekam atau dengarkan suara/lagu kareena sifatnya yang praktis serta efektif. Piringan hitam sekarang ini semakin banyak jadikan koleksi buat orang orang yang suka pada musik musik tempo dahulu. Tetapi piringan hitam adalah cikal akan dari penemuan penemuan seterusnya seperti Kaset, CD (Compact Disk) sampai tehnologi Mp3.
Alexander Graham Bell
Penemu piringan hitam yakni Alexander Graham Bell yang lahir di kota Edinburgh, daerah Skotlandia di Inggris Raya pada 3 Maret 1847. Bell adalah seseorang ilmuwan yang berkebangsaan Amerika Serikat yang sudah temukan piringan hitam pada tahun 1926. Awalnya banyak pula yang kenal Alexander Graham Bell jadi penemu dari Telephone tapi bukan ia sebetulnya yang temukan telephone tapi Antonio Meucci. Kembali pada tema, sebelum mengulas lebih jauh mengenai piringan hitam, kita akan mengulas mengenai perjalanan hidup Alexander Graham Bell terlebih dulu. Sesudah tidak memperoleh pendidikan dengan resmi, Bell seterusnya di didik oleh keluarganya serta sekalian belajar sendiri memakai buku yang dia baca. Bell mempunyai ketertarikan untuk bikin kembali suara vocal yang muncul dengan lumrah. Ketertarikan yang muncul pada Bell adalah keturunan dari sang ayah, sebab ayah Bell ialah seseorang pakar dalam bagian fisiologi vocal, yang bisa melakukan perbaikan pidato serta mengajar beberapa orang tuna rungu atau tuli.
Sebelumnya piringan hitam dibikin berbahan kaca, karet serta plastik, tetapi yang terpopuler ialah piringan hitam yang terbuat dari shellac, yakni bahan kapas yang dipakai untuk bikin kertas manila. Sebab gampang rusak, pada akhirnya memakai bahan yang lebih awet, yakni plastik vinyl, semacam dengan plastik polymer. Piringan hitam mempunyai tiga ukuran, yakni 78 rpm, 45 rpm, 33 1/3 rpm. Ada banyak alat yang bisa dipakai untuk memutar piringan hitam, diantaranya ialah phonograph. Langkah kerja dari satu piringan hitam sama juga dengan alat pemutarnya, yakni memakai stylus yang mempunyai bentuk seperti jarum yang terdapat pada tepian piringan hitam. Stylus itu berperan untuk mencatat simpangan gelombang suara yang sudah di rekam di tepian piringan hitam, setelah itu meneruskannya ke pengeras suara.
Tahun 1950 - Tahun 1970
Dari memiliki bentuk, piringan hitam termasuk besar serta dikit berat, sebab beratnya sampai 90 sampai 200 gr hingga menyusahkan jika akan dibawa melancong. Piringan hitam banyak disenangi orang biasa sampai beberapa musisi di tahun 1950 sampai 1970an, banyak yang merekam lagu-lagu mereka dengan memakai piringan hitam. Kelebihan dari piringan hitam ialah suara yang direkam akan terdengar semakin bagus serta tidak gampang rusak.Umumnya beberapa musisi yang merekam memakai piringan hitam cuma merekan dua lagu saja, sebab waktu itu ongkos merekam lagu sangat mahal. Pada tahun 1963, kaset tape telah mulai diketahui tetapi tidak bias menyaingi popularitas piringan hitam. Di dunia, piringan hitam mulai kalah pamor semenjak terdapatnya CD diawalnya tahun 1980. CD sudah sukses singkirkan market piringan hitam, sebab Cd mempunyai bentuk yang lebih kecil, praktis serta suara yang lebih jernih.
Tahun 1957
Sedang di Indonesia, piringan hitam mulai dipakai jadi alat perekam pada tahun 1957. Pada saat itu piringan hitam terhitung barang yang begitu mahal, ditambah dengan alat pemutarnya, hingga tidak kebanyakan orang bisa memilikinya. Hal itu membuat piringan hitam kurang populer di Indonesia. Sampai sekarang ini penjualan piringan hitam masih alami penambahan, sebab banyak musisi luar negeri yang meluncurkan album barunya dengan format piringan hitam, sebab suara yang keluar dari piringan hitam lebih jernih. Demikian penjelasan singkat mengenai penemu piringan hitam yakni Alexander Graham Bell. Mudah-mudahan semangatnya bisa membuat kita lebih semangat untuk membuat hal baru.
Komentar
Posting Komentar