Sejarah Pertempuran Malaya - Stark History

Sejarah Pertempuran Malaya

Stark History - Siapa katakan beberapa orang Malaysia serta Singapura benar-benar belum pernah berperang untuk menjaga tanah air mereka dari serangan bangsa asing? Riwayat mencatat, mereka sudah sempat mengerjakannya pada awal 1942 walau dikit berlainan dengan apa yang berlangsung di Indonesia. Waktu Jepang datang, beberapa rakyat Indonesia malah menyongsong senang. Dai Nippon mengenalkan diri jadi saudara tua jadi sama-sama bangsa Asia. Rakyat Indonesia juga mengharap Jepang jadi juru selamat yang akan mengusir Belanda. Sebaliknya, buat beberapa orang negeri tetangga, kedatangan Jepang bermakna bencana. Mereka juga mengusung senjata. Pertarungan Malaya pecah—perang yang pada akhirnya memungkasi kekuasaan Belanda di Indonesia serta mendatangkan penjajahan baru oleh Jepang. 
Sejarah Pertempuran Malaya - Stark History

Jepang Menginginkan Asia Tenggara

Minggu pagi 7 Desember 1941, Jepang merusak pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii. Cuma satu hari berlalu, pasukan Dai Nippon telah sampai Asia Tenggara. Pertama di Thailand, lalu ke arah Semenanjung Malaya. Misi Jepang tentunya untuk merampas daerah-daerah jajahan Sekutu, khususnya Britania Raya atau Inggris yang kuasai Malaysia serta Singapura. Dai Nippon membidik Indonesia yang telah demikian lama diduduki Belanda, negara yang memihak pada Sekutu. Jepang memang tidak bermain-main dalam hadapi Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Lebih dari 500 unit pesawat tempur, ditambah kurang dari 200 unit tank serta perlengkapan perang canggih yang lain, dan beberapa puluh ribu serdadu, disiapkan untuk wujudkan tekad kuasai Asia. Jepang mengarah juga negeri-negeri di timur jauh alias Asia Tenggara. Di lain sisi, Inggris, simbol Sekutu di Asia Tenggara, rupanya memandang mudah intimidasi Jepang. 

Laporan dari Malaya berkaitan gerakan Jepang yang mulai menanamkan dampak di lokasi Indocina tidak direspons secara cepat oleh London. Diceritakan David McIntyre dalam The Rise and Fall of the Singapore Naval Base 1919-1942 (1979), pada 1937 diadukan jika Jepang telah membuat pangkalan militer di Siam (Thailand). Tetapi, keinginan pertolongan senjata, tentara, serta dana untuk perang untuk Malaka justru diacuhkan (hlm. 135). Pada 1940, gerakan Jepang semakin jelas. Letnan Jenderal Lionel Bond, komandan pasukan Inggris di Malaya, menekan pertolongan Sekutu. Sekurang-kurangnya, menurut Bond, faksinya memerlukan 300-500 unit pesawat tempur untuk hadapi Jepang yang memiliki kekuatan tidak kalah besar. Tetapi, kembali lagi keinginan ini belum pernah tercukupi. Mengakibatkan fatal buat Inggris. Pertengahan Desember 1941, tentara Jepang mulai masuk ruang kekuasaan Inggris di Malaya. Mereka datang di pantai barat dekat Sarawak.

Kedigdayaan Jepang di Malaya

Britania Raya serta Amerika Serikat yang disebut kemampuan penting Sekutu belum pernah mengutamakan Asia Tenggara. Mereka cukup sudah kerepotan hadapi Jerman serta Italia di Eropa hingga keinginan dari Malaya tidak selekasnya dilakukan tindakan dengan serius. Harus, pemerintahan Inggris di Malaya untuk sesaat harus berupaya sendiri untuk menjaga diri. Pertolongan dari Sekutu akan tiba bila kondisi sudah betul-betul kritis, serta itu tidak dapat dihandalkan mengingat desakan Jepang makin kuat. Di lain sisi, Jepang sudah siap-siap bergerak sesudah sukses mengalahkan Thailand, Birma (Myanmar), sampai Filipina. Sebelum menyerang, Jepang menyusupkan intelijennya ke Malaya. Menurut Joyce C. Lebra dalm Japanese Trained Armies in South-East Asia (1971), intel Jepang yang disebarkan ini khususnya untuk terkait dengan barisan lokal yang menginginkan kemerdekaan dari Inggris (hlm. 23). Serbuan pertama Dai Nippon pada Malaya diawali pada 8 Desember 1941. Dibawah komando Letnan Jenderal Tomoyuki Yamashita, Jepang merusak pangkalan militer Inggris serta Australia di pantai utara serta timur Malaya (Kelantan) lewat laut. 
Sejarah Pertempuran Malaya - Stark History
Diluar itu, seperti diuraikan Joseph Kennedy dalam British Civilians and the Japanese War in Malaya and Singapore 1941-1945 (1987), Jepang menggerakkan pasukan infanteri ke pantai barat Malaya yang masuk lewat tepian Thailand. Beberapa ribu serdadu Jepang dengan gampang memenangi pertarungan sebab dilindungi beberapa puluh pesawat tempur dari udara (hlm. 7). Sekutu sebetulnya sudah mengirim bala pertolongan, tetapi terlambat serta sukses dihancurkan Jepang. Di Malaya sendiri, pasukan Sekutu yang disebut kombinasi pasukan Inggris, Australia, Melayu, serta serdadu kiriman dari India, makin kerepotan hadapi gempuran-gempuran masif yang terus-terusan dilancarkan Dai Nippon. Memang benar ada golongan yang inginkan merdeka dari Inggris, tetapi banyak juga masyarakat lokal yang ikut menentang Jepang. Pemerintah Inggris di Malaya punyai kesatuan militer yang berisi beberapa orang pribumi, yaitu Resimen Melayu, yang dibuat semenjak 1933.

Jepang Menang, Belanda Mundur

Pada 10 Desember 1941, dua kapal perang Inggris ditenggelamkan pesawat-pesawat tempur Jepang. Empat hari berlalu, pasukan Jepang telah sampai Johor serta ikut serta pertarungan seru menentang tentara Sekutu. Lionel Wigmore dalam The Japanese Thrust (1957) mengatakan, Jepang memang kehilangan 600 orang dan 9 unit tank dalam perang ini. Tetapi, serbuan balasan membuat faksi Sekutu serta Malaya menanggung derita kerugian yang semakin besar: kurang dari 3.000 orang jadi korban, baik meninggal atau luka-luka. Selama awal 1942, menurut J. Tomaru dalam The Postwar Rapprochement of Malaya and Japan 1945-61: The Roles of Britain and Japan in South-East Asia (2000), agresi militer Jepang di Malaya semakin santer serta hampir tidak sempat berhenti. Kuala Lumpur juga jatuh ke tangan Dai Nippon pada 31 Januari 1942 (hlm. 35). 

Sesudah Kuala Lumpur sebagai pusat ekonomi Malaya berubah tangan, pasukan Sekutu masih berusaha menentang walau makin tertekan. Frank Morgan dalam Reflections of Twelve Decades (2012: 142) tuliskan, pasukan Sekutu pada akhirnya mundur ke Singapura pada 31 Januari 1942, pas ini hari 77 tahun kemarin. Berlindung di Singapura malah jadi akhir perlawanan pasukan kombinasi Sekutu. Cuma perlu waktu 1/2 satu bulan buat Jepang untuk menggantikan negeri singa. Pada 15 Februari 1942, Dai Nippon menempati Singapura. Pada periode yang sama, tentara Jepang mulai masuk daerah Indonesia dari tepian Malaysia di Borneo. Sampai pada akhirnya, 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa ada ketentuan pada Jepang dalam perundingan di Kalijati, dekat Subang, Jawa Barat. Berikut akhir penjajahan Belanda sekaligus juga memulai masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Terciptanya Biskuit - Stark History

Sejarah Slogan ‘Keep Calm and Carry On’ - Stark History

Sejarah Kuliner Ayam Taliwang di Nusantara - Stark History