Sejarah Penemuan dan Perkembangan Pisau - Stark History
Sejarah Penemuan dan Perkembangan Pisau
Stark History - Pisau ialah sahabat karib manusia. Semenjak waktu prasejarah sampai sekarang, dia jadi sisi yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia. Dia menolong manusia menyiapkan makanan serta rumah, bahkan juga menghindar dari binatang buas –dan selanjutnya berperang. Dia berkembang bersamaan peradaban manusia. Di Jaman Batu (Paleolitik) 40.000 SM, manusia purba memakai tulang atau batu yang dipipihkan serta ditajamkan untuk mengguliti hewan buruan, mengiris daging, serta memangkas umbi-umbian. Di waktu akhir Jaman Batu, batu-batu tajam (flintstone) diperjualbelikan. Satu diantara wilayah penghasil batu tajam berkualitas baik ialah Grand Presiggny di Prancis.
Pisau Batu Bergerigi serta Pisau Logam
Masuk Jaman Es, kira-kira 10.000 SM, manusia memerlukan alat yang dapat memangkas bedan keras jenis tulang. Mereka selanjutnya kemudian temukan pisau batu bergerigi. Dengan alat ini, manusia yang hadapi kritis makanan dapat melepaskan dikit demi sedikit makanan yang dapat didapat dari tulang belulang manusia. Pada Jaman Logam, manusia mulai membuat serta memakai beberapa alat dari logam, terhitung pisau. Manusia telah kenal tehnik bercampur logam serta mencetaknya jadi beberapa alat yang mereka kehendaki. Sesuai dengan periodisasi jaman ini, pisau logam juga berkembang, dari memakai bahan tembaga, perunggu, sampai besi.
Pisau Bambu serta Pisau Gading
Pisau bambu, atau di Jawa diketahui dengan nama welat, ialah sebilah bambu tipis yang dibikin tajam. Pada waktu dulu, welat ini dipakai untuk alat khitan atau alat memangkas pusar bayi. Welat ini dibikin untuk sekali gunakan. Menurut Harry Oxorn serta William R. Forte dalam Pengetahuan Kebidanan: Patologi serta Fisiologi Persalinan, pisau bambu bebas dari kuman tetanus serta memiliki kandungan enzim yang bermanfaat perlambat infeksi. Tidak jelas semenjak kapan welat mulai dipakai. Tetapi dipercaya dia ialah alat tradisionil yang telah diketahui lama. Beberapa orang Yunani kuno serta Romawi yang dikreditkan dengan membuat pisau lipat, dan pisau dengan pisau gading. Pisau Gading lebih disenangi untuk memangkas buah sebab mereka tidak mentransfer rasa logam untuk makanan. Gagang pisau dihiasi indah, serta beberapa orang bangga dalam mempunyai pisau modis, dan satu dengan pisau tajam dibanding lainnya.
Pisau Bangsa Kelt serta Pisau Damaskus
Bangsa Kelt di Eropa Tengah mempunyai ketrampilan memproses logam. Dengan ketrampilan itu juga mereka dapat menaklukkan Romawi pada 390 SM. Pisau Kelt menyengaja dibuat untuk medan pertarungan. Beberapa pisau Kelt mempunyai dekorasi unik dibagian gagangnya. Pisau ini melegenda sebab ketajamannya. Dalam cerita Perang Salib, dia dapat tembus pakaian baja beberapa ksatria Barat. Kuncinya terdapat pada pemakaian materialnya: kombinasi karbon serta besi –dikenal dengan nama wootz cake– yang dihadirkan dari India, tempat peleburan material itu telah dikerjakan semenjak 200 SM.
Pisau Lipat serta Pisau Komando
Pisau lipat tidak sudah pernah betul-betul dipakai jadi senjata. Tetapi dia popular jadi perlengkapan pendukung dalam satu perjalanan. Dari type ini, pisau lipat Barlow paling popular. Furnace Lukas dari Stannington, Inggris, pada 1760 membuat spesial pisau lipat ini untuk di pasarkan ke Amerika Serikat. Pemakaian pisau lipat semakin aman dengan ditemukannya proses penguncian. Sesudah penemuan bahan stainless steel oleh Henry Brearley pada 1921, perubahan pisau semakin variasi. Pada 1940, Eric Anthony Sykes serta William Ewart Fairbairns membuat pisau spesial untuk pasukan Komando Inggris. Pisau ini dipakai pertama kali dalam Perang Dunia II. Desainnya ciri khas penusuk, bermata dua, dapat dipakai untuk menikam atau memangkas.
Pisau Dapur
Ada dua daerah yang lama diketahui jadi penghasil pisau paling besar di dunia: Solingen di Jerman serta Seki di Jepang. Di Jerman, Henckels (dibuat 1731) mempelopori pengerjaan pisau dapur, yang dengan tradisionil memakai baja cukup lembut. Sesaat di Jepang, yang diketahui dengan adat pedang samurainya serta tehnik pengerjaan pisau telah diawali sewaktu masa Muromachi di era ke-14, merk Seki ialah agunan kualitas paling baik. Selama riwayat, pisau dapur berkembang cepat serta mempunyai bermacam bentuk serta manfaat, khususnya sebab dampak Prancis. Dari bagian bahan, sesudah 1910-an, pemakaian stainless steel menguasai. Penemuan material seperti titanium, serat karbon, polietilena, serta serat sintetik memberikan sumbangan dalam pengerjaan pisau. Material termutakhir ialah pisau memiliki bahan keramik berteknologi tinggi yang disebutkan zirkonia. Pisau keramik ini mempunyai beberapa kelebihan seperti lebih keras, lebih mudah, lebih kaku, tahan pada panas, dan lebih tahan korosi daripada pisau stainless steel.
Lempar Pisau
Sekarang pemakaian pisau tidak cuma untuk membunuh atau menyakiti musuh, tetapi sentuh bagian olahraga, yakni lempar pisau. James Bowie, seseorang tentara Amerika, yang mempopulerkannya pada Revolusi Texas atau perang kemerdekaan Texas pada 1835-1836. Tindakan lempar pisau ini demikian popular di golongan tentara Konfederasi saat itu. Dalam perubahannya, lempar pisau ini berubah jadi seperti olahraga serta mempunyai ketentuan sendiri. Olahraga lempar pisau ini dengan internasional ada dibawah International Knife Throwers Hall of Fame (IKTHOF) yang berkedudukan di Austin-Texas. Olahraga ini berkembang sampai Indonesia, dirintis beberapa mahasiswa Seni Rupa ITB pada 1980-an. Tetapi, baru pada 2010 tercipta komune D’Lempis, kependekan dari The Lempar Pisau, yang selanjutnya merambah ke Jakarta. Beberapa anggotanya masuk rangking 10 besar dalam arena yang diadakan IKTHOF.
Komentar
Posting Komentar