Sejarah Penemuan dan Perkembangan Topi - Stark History
Sejarah Penemuan dan Perkembangan Topi
Stark History - Kepala jadi anggota badan yang butuh dilindungi dari cuaca panas atau dingin. Karena itu, manusia coba membuat pelindung kepala: topi. Seiring berjalannya waktu, peranan topi tidak sebatas pelindung dan juga jadi sisi dari estetika atau mempercantik diri. Info paling tua tentang manusia yang kenakan topi terlukis pada suatu makam kuno di Thebe, Mesir Kuno, yang direncanakan berusia 3200 tahun. Lukisan itu memvisualisasikan satu orang kenakan topi seperti jerami yang biasa dipakai kuli.
Petasos & Kausia
Berkembang kira-kira 750 SM, beberapa pengelana dari Yunani kuno biasa kenakan topi ini. Sisi atas topi dibikin sesuai dengan ukuran kepala, pinggirnya dibikin melebar, serta diperlengkapi juga dengan tali yang ditautkan antara dagu serta leher. Lukisan dinding di kuil Parthenon, dilukis Phidias kira-kira 450 SM, memvisualisasikan figur yang kenakan petasos. Ekspansi Alexander III, penguasa Macedonia, ke wilayah Hindustan kira-kira 300 M tinggalkan dampak berbentuk penggunaan topi yang terbuat dari bulu hewan. Memiliki bentuk seperti makanan serabi. Sampai sekarang, kausia masih jadi jagoan pelindung kepala oleh suku-suku di wilayah Afganistan.
Pilaeus & Kippah
Dipakai sejumlah besar budak yang sudah merdeka di kota Roma kuno. Memiliki bentuk mirip corong, serta umumnya dibikin dari bulu domba atau kulit hewan. Beberapa tentara Roma kenakan topi ini jadi pelapis kepala sebelum menggunakan helm perang. Pilaeus diadopsi dari topi beberapa pelaut Yunani. Odysseus, legenda Yunani kuno, dalam satu koin dari era ke-3 M dilukiskan kenakan pilaeus. Jadi satu diantara jati diri bangsa Yahudi. Memiliki bentuk lingkaran, kurang lebih berdiameter 15 cm.. Maimonides (1135-1204), seseorang filsuf Yahudi kelahiran Cordoba-Spanyol, sudah pernah menyarankan tiap lelaki Yahudi untuk menggunakan kippah waktu berdoa atau membaca Taurat.
Toque & Sombrero
Kira-kira era ke-13 M, khususnya di Prancis, ada topi memiliki bahan kain. Biasanya dipakai koki profesional, serta biasanya berwarna putih. Marie Antoine Careme (1784-1833) mempopulerkan pemakaiannya dalam seni memasak kekinian di Prancis. Pada perubahannya, toque jadi standard internasional buat topi koki. Dibawa bangsa Spanyol ke Mexico kira-kira 1500 M, topi yang benar-benar lebar dibagian pinggirnya ini selanjutnya jadi keunikan Mexico. Topi ini direncanakan untuk beberapa penunggang kuda yang seringkali melancong jauh. Topi yang dianyam ini diperlengkapi dengan tali yang ditautkan di dagu untuk meredam topi agar tidak terlepas saat menunggang kuda, yang disebutkan barboquejo.
Tricorne & Top Hat
Pada era ke-17 M, pasukan Spanyol hadir ke Flander (Belanda saat ini). Disana mereka hadapi musim hujan. Mereka mengakalinya dengan merubah bentuk topi; pinggiran yang lebar selanjutnya dilipat di tiga sisi hingga membuat tiga pojok. Karena perang Spanyol menantang Prancis pada 1667, style topi ini menebar ke Prancis serta merambat ke Eropa. Bahan topi umumnya dari kulit berang-berang. Akhir 1700, popularitas tricorne diganti top hat yang berupa menjulang mirip cerobong asap. Topi ini mulai diketahui waktu Charles Vernet, pelukis Prancis, melukis lelaki muda yang kenakan top hat. Popularitasnya menebar sesudah seseorang penjual topi, George Dunnage, mulai memajangnya di toko kepunyaannya kira-kira 1793. Awalilah pria-pria pesolek dari London menggandrunginya.
Bowler & Western
Beberapa penjaga rimba di Holkham, Norfolk, Inggris membutuhkan topi yang kuat serta awet. Lalu Edward Coke, keponakan Earl of Leicester, kira-kira Agustus 1849 pesan topi pada James Lock. Lock menyanggupinya serta membuat topi yang cocok ukuran kepala, atasan topi rendah, serta tepian yang kecil. Awalannya disebutkan topi Coke, tetapi beralih disebutkan Bowler karena di produksi Bowler bersaudara. Beberapa penunggang kuda di dataran Amerika, yang menggembala sapi, memerlukan pelindung kepala dari cuaca panas. Dia harus awet serta mudah. Mengambil sombrero dari Mexico, dengan pergantian pada pinggir topi yang cukup sempit serta dikit terlipat keluar, terciptalah topi ciri khas beberapa penggembala sapi. Kira-kira 1865, John Batterson Stetson jadi pembuat topi kenamaan type ini. Bahan yang dipakai umumnya kulit.
Fedora
Kira-kira 1880, fedora jadi trend di Amerika serta Eropa. Memiliki bentuk fleksibel, umumnya ada penambahan pita di sekitar sisi mahkota. Topi ini makin popular bertepatan dengan timbulnya teater di kota-kota Amerika serta Eropa. Dua tahun selanjutnya ada judul drama tragedi berjudul Fedora karya Victorien Sardou, dengan ciri-ciri penting putri Rusia bernama Fedora Romanoff. Drama ini diputar pertama di Paris lalu Inggris serta jadi populer di Amerika Serikat.
Newsboys & Trucker
Topi ini disukai beberapa pekerja kasar, khususnya lelaki, di perkotaan Amerika serta negara industri Eropa kira-kira 1910-1920. Topi ini disenangi beberapa gangster, kriminil jalanan, serta bahkan juga beberapa golongan atas seperti pegolf. Bahan yang digunakan biasanya kain tebal atau wol. Beberapa sopir truk di Amerika kira-kira 1970 suka menggunakan topi yang memiliki bentuk mirip paruh angsa ini. Sisi depan, yang melekat dibagian kening, umumnya ada susunan busa di dalamnya. Dalam perubahannya, topi ini dipakai atlet, pemain skateboard, sampai pemusik berjenis punk.
Komentar
Posting Komentar