Sejarah Penemuan Pulpen di Dunia - Stark History
Sejarah Penemuan Pulpen di Dunia
Stark History - Pena atau pulpen adalah satu diantara alat catat sekarang ini. Semenjak kapan pulpen dipakai serta siapa yang menemukannya? Nah, artikel kesempatan ini akan mengulas salah seseorang tokoh dunia yang sukses temukan pulpen yang sampai sekarang ini dipakai oleh manusia. Ingin tahu siapa ia? Tidak gampang memang untuk memastikan semenjak kapan manusia kenal pena. Ada sangkaan yang menyebutkan jika manusia pertama-tama memakai tatah (besi yang ditajamkan) yang seringkali digunakan untuk menulis serta menggambar di atas batu atau lempengan logam serta adalah generasi pertama dari pena. Konon, baru pada tahun 1.000 SM berlangsung revolusi alat catat waktu Cina menggunakan kuas rambut jadi alat catat. Kuas itu memakai tinta kering dari jelaga atau arang yang pemakaiannya seperti cat air.
400 SM
Seputar 400 SM, ”lahir” pena yang terbuat dari batang alang-alang untuk menulis di atas kertas papirus. Pena type seperti ini bisa diketemukan di Mesir serta Armenia, sedang Kairo serta Alexanderia populer jadi pasar penting beberapa barang itu. Saat ini juga masih beberapa orang di selama pantai Teluk Persia yang kumpulkan batang alang-alang untuk kepentingan itu, sedang pemasarannya menebar ke beberapa negara Timur. Beritanya, pena itu paling pas dengan tinta serta kertas yang dipakai disana. Alang-alang yang diambil umumnya yang berbatang benar-benar kecil tetapi kuat. Sesudah dipotong, alang-alang itu disimpan dengan spesial, contohnya disimpan dibawah timbunan pupuk kandang sepanjang beberapa waktu. Hasilnya, tidak hanya beralih warna hitam bersatu kuning, batang akan makin keras dengan permukaan yang lebih halus. Bersamaan dengan mengembangnya kualitas kertas, karena itu tuntut pena yang lebih halus. Bulu angsa juga jadi pilihan. Bila mengacu majas yang dicatat St. Isodore dari Sevile, pena bulu baru ada pada era VII. Walau banyak yang menyangka pena bulu sudah ada lebih dini.
Pemakaian Bulu Sayap
Sesudah disortir sesuai dengan panjang serta tebalnya, bulu sayap dipendam dalam pasir panas supaya kulit luarnya kering. Proses ini membuat bulu gampang dibikin bersih dan sisi dalamnya mengerut serta mengelupas. Lalu bulu lembutnya diperkeras dengan mencelupkannya ke larutan mendidih yang memiliki kandungan tawas atau asam nitrat. Di step akhir, ujung pena dibelah serta dibuat supaya enak digunakan. Pena bulu angsa memepunyai peranan yang penting waktu itu. Pena Baja diketemukan pada 1820, serta makin lama makin menggantikan pekerjaan bulu angsa. Memiliki bentuk juga bermacam dari yang bulat, runcing, serta pahat. Saat ini kita cuma memakai pena-pena yang dibuat dari pabrik, siap gunakan untuk semua arah.
Tahun 1826
Pada tahun 1828, orang mulai kenal pena baja yang dikenalkan John Mitchell dari Birmingham Inggris. Seharga kurang lebih 7,5 liter beras saat ini. Sayang, waktu itu orang merasakan tidak nyaman menggunakannya bila setiap saat pena baja itu harus di celupkan ke tinta. Tahun 1884, nampaklah pulpen berkantung tinta dengan prinsip kerja pipa kapiler yang diantaranya dibikin oleh orang Amerika, Lewis Edson Waterman. Pena ciptaan Waterman ini memang sudah membuat revolusi tertentu dalam bagian tulisan. Karena manusia tidak butuh berkali-kali mencelupkan pena ke tempat tinta sesudah usai menulis beberapa kata. Waterman sudah memakai plat berbalut iridium emas pada mata pen itu. Dia adalah orang yang pertama menempatkan klip pada penutup pen.
Tahun 1939
Mode pena selanjutnya ialah pulpen yang memercayakan bola logam di ujung pena yang selalu terbenang cairan tinta dari kantung tinta. Karena itu pulpen diperlengkapi tutup atau tombol mekanis yang menahan tinta jadi kering di ujung. Beberapa mode serta bentuk, banyak dibikin saat itu. Tetapi, mode yang paling memberi kepuasan ialah karya Lazlo Biro. Pulpen sudah pernah benar-benar popular di Inggris khususnya sepanjang PD II (1939-1940) yang saat itu banyak disenangi beberapa pilot tempur sebab tidak bocor waktu dibawa terbang. Berlainan dengan pulpen yang memakai tinta encer, bolpen memakai tinta kental serta lengket. Perihal ini pula yang mengakibatkan tidak gampang bocor ke ujung hingga bola jadi belepotan. Tahun 1960-an mulai diketahui pena berbuntut lembut yang kita ucap spidol. Ini terobosan baru, sebab mata penanya terbuat dari plastik berpori, kantung tintanya juga memiliki kandungan sintetis yang memiliki serat. Sedang langkah kerjanya seperti spons menaruh air. Melihat kelebihan tiap type pena karena itu muncul ide untuk memadukannya. Hasilnya pena rolling ball dengan bola di ujung mata pena seperti bolpen, tetapi memakai tinta cair yang tersimpan aman di kantung sama dengan pulpen atau spidol. Waktu digunakan, ujung pena akan melaju nyaman pada permukaan kertas seperti memakai pulpen atau spidol.
Komentar
Posting Komentar