Sejarah Perkembangan Pakaian Manusia - Stark History
Sejarah Perkembangan Pakaian Manusia
Stark History - Manusia pada waktu dulu membuat perlindungan tubuhnya cuma memakai bulu hewan, kulit hewan, daun, atau rumput yang diikatkan. Sekarang tiap orang membuat perlindungan tubuhnya dengan potongan kain yang terjahit dengan benang. Modelnya bermacam. Kita tidak jadikan baju jadi pelindung, tetapi jadi keperluan pola hidup yang menunjukkan status serta kelas sosial, bahkan juga jati diri etnis serta agama. Produksi baju yang awalnya memerlukan waktu lama jadi industri massal. Tidak bingung industri baju makin hari makin tidak teratasi sebab keinginan manusia untuk mempunyai banyak baju dengan beberapa gayanya.
Kain serta Kerah
Tenunan atau rajutan atau benang ialah tekstil yang selanjutnya jadi kain, pembuat baju. Kain dapat dipakai sesudah lewat proses panjang pemotongan, perendaman, pencelupan, penjemuran, dan sebagainya. Pada 5.000 SM peradaban dunia mulai memakai kain, terhitung untuk baju, yang datang dari serat alami. Peradaban Mesir serta India mengenalkan jerami serta katun yang terbuat dari serat-serat tanaman. Ada juga wol yang datang dari bulu hewan, seperti sapi serta domba. Selain itu, di Tiongkok ada sutra yang terbuat dari serat ulat sutra. Masuk masa kekinian serta mengembangnya pengetahuan manusia, kain pada era ke-20 selanjutnya bisa dibikin dari mineral atau serat sintetis. Karena itu, sekarang kita bisa lihat beberapa warna, motif, ketebalan, atau suhu kain. Beberapa jenis kain yang saat ini kita mengenal untuk bikin baju diantaranya rayon, asetat, nylon, akrilik, polyester, serta spandex. Umumnya baju sah sama dengan kerah. Dipercaya kerah adalah perubahan dari ruffle, yaitu lipatan kain atau pita di bagian leher baju. Semenjak era ke-16 kerah diketahui mempunyai bentuk yang tegak, terlipat, serta dalam perubahannya ada juga kerah dengan bentuk lain.
Saku serta Kancing
Pada era ke-17 sampai 18, orang Eropa awalnya memakai saku jadi kantong atau tas kecil terpisah yang menggantung dibagian baju atau celana. Sekarang, saku jadi sisi yang menyatu dengan baju atau celana dengan bentuk yang biasanya mirip amplop. Terdapat di atau di luar baju serta berperan jadi kantong atau cuma untuk hiasan. Bukti paling tua pemakaian kancing oleh manusia diketemukan datang dari peradaban Lembah Indus 2000 SM. Kancing itu terbuat dari cangkang kerang yang dilubangi serta dijahit di baju. Tidak hanya di Lembah Indus, kancing sudah dipakai peradaban Tiongkok serta Romawi Kuno. Kancing mulai digunakan jadi sisi dari baju pada era ke-13 di Jerman, lalu jadi industri yang pusat terbesarnya ada di kota Birmingham, Inggris. Kancing sekarang diterapkan dalam baju, sebagai hiasan. Bahkan juga kancing jadi satu diantara benda seni yang datang dari beberapa material, digambar atau diukir.
Ritsleting serta Ikat Pinggang
Ritsleting ialah pengunci pada baju yang sudah ada semenjak era ke-19. Elias How pada 1851 sebetulnya sudah memperoleh paten untuk satu diantara tehnologi baju ini, tetapi ia tidak mengembangkannya. Awalnya ritsleting memiliki ukuran besar serta tebal. Baru pada 1913 Gideon Sunbäck menyempurnakan ritsleting. Kancing selanjutnya terus berkembang sampai berupa ritsleting kekinian yang sekarang kita mengenal. Ritsleting kekinian ini bisa didapati dengan design tipis atau tebal, terbuat dari logam atau plastik. Tidak cuma diterapkan dalam baju, celana, atau jaket, sekarang ritsleting ada juga pada tas, dompet, dan sebagainya. Ikat pinggang jadi satu diantara sisi aksesori dalam kenakan pakaian. Dia dapat berperan jadi pengencang celana yang longgar. Pada jaman perunggu ikat pinggang dipercaya sudah dipakai manusia. Umumnya ikat pinggang terbuat dari kulit, kain tebal, atau logam, contohnya berupa mirip rantai. Semenjak 1900-an, ikat pinggang diterapkan pada blus.
Komentar
Posting Komentar